Badung, BaliUpdate.id – Aliran air irigasi bagi lahan pertanian tentu sangat penting dan vital.Karena akan berdampak langsung dengan tingkat pertumbuhan, pengolahan maupun hasil panennya.
Akan tetapi, jika sampai mengalami kerusakan tentu berdampak besar ke hektaran luas lahan pertanian.
Seperti kondisi kerusakan pada aliran air irigasi pertanian di subak Tukub Lanyahan, Banjar Tauman, Desa Kekeran, Kecamatan Mengwi, Badung mengakibatkan puluhan hektar lahan pertanian tidak mendapat aliran air dari irigasi.
Wakil (Pengliman) Pekaseh Subak Tukub Lanyahan, Banjar Tauman, Desa Kekeran, Kecamatan Mengwi, Badung, I Negah Sader menyampaikan, kondisi tersebut telah dialami selama lebih dari satu tahun.Karena menurut Dirinya, sampai saat ini sama sekali belum terlihat ada upaya perbaikan oleh pihak terkait.
“Ada sudah empat panen sampai lima panenan atau bisa dikatakan satu tahun lebih kondisi lahan persawahan kami disini tidak mendapat aliran air.Ya, akibat dari adanya salah satu saluran air irigasi jebol sampai saat ini kondisinya masih kami alami,” jelasnya.
Ada 20 hektar lahan pertanian tidak bisa ditanami pohon padi yang akhirnya berdampak ke hasil panen yang nota bena sangat diharapkan juga.
“Hektaran luasanya dengan jumlah anggota subak terdiri dari empat Banjar di desa ini.Dengan terpaksa hasil dari lahan pertanian ini berkurang.Lihat saja sendiri kondisinya hanya umbi-umbian tanamanya dan rumput alang-alang juga terlihat mulai tumbuh,” cetusnya.
Dirinya sangat berharap, agar Pemerintah terkait dapat segera mungkin turun mengecek, membantu dan segera dilakukan perbaikan Karena, 20 hektar lahan pertanian tidak terairi air sampai saat ini. (tmr)