Badung, BaliUpdate.id – Rumah Sakit Universitas Udayana (RS UNUD), bekerja sama dengan Rumah Sakit Ngoerah dan RS Dr Cipto Mangunkusumo, mencatat sejarah baru dalam dunia medis Indonesia dengan melaksanakan operasi telerobotik di bidang urologi.
Inovasi ini menandai revolusi digital dalam bidang kedokteran, di mana operasi dilakukan oleh dokter dan pasien yang berada di lokasi berbeda, memanfaatkan teknologi robotik canggih. Pasien berada di RS Ngoerah dan dokter urologi berada di RS Universitas Udayana, dimana kedua rumah sakit ini berjarak 18 km.
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Rektor IV Universitas Udayana Prof. Dr. dr. I Putu Gede Adiatmika, M.Kes, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Komang Januartha Putra Pinatih, M. Kes, Direktur Utama Rumah Sakit Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Dewa Putu Gde Purwa Samatra, Sp.S(K), serta tim dokter yang akan melakukan tindakan operasi telerobotik di RS UNUD, Prof. dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, SpU(K), PhD, FICRS (Guru Besar bidang Urologi RSCM/FKUI), serta dokter urologi kosnultan RS UNUD, dr. Pande Made Wisnu Tirtayasa, SpU(K), PhD dan Dr. dr. Ida Bagus Putra Pramana, SpU.
Kegiatan operasi telerobotik ini menjadi sebuah inovasi medis dan telemedicine yang memperluas akses dan meningkatkan efektivitas perawatan kesehatan melalui teknologi terkini.
Operasi robotik merupakan sebuah revolusi digital di dunia kedokteran dan salah satu inovasi terbesar dalam bidang medis, yang menggabungkan teknologi canggih dengan keahlian dokter bedah untuk meningkatkan presisi, keamanan, dan kenyamanan dalam prosedur bedah.
Rektor Unud, Ngakan Putu Gede Suardana, Kamis,(5/9/2024) dalam kegiatan tersebut, di Jimbaran, Badung, mengatakan, Dalam operasi ini, seorang ahli bedah mengendalikan robot melalui sebuah konsol komputer, yang memungkinkan mereka untuk melakukan gerakan yang sangat halus dan tepat yang sulit dicapai dengan tangan manusia.
Telerobotic surgery, sebuah metode bedah jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi robotik dan jaringan nirkabel, akan memungkinkan dokter bedah untuk melakukan tindakan operasi terhadap pasien secara jarak jauh dan real-time, termasuk untuk kasus-kasus urologi, bedah digestif, dan lain-lain.
“Dengan demikian teknologi ini akan mengatasi beberapa permasalahan, khususnya kendala geografis, sehingga layanan kesehatan kedepannya bisa diberikan secara merata ke tempat-tempat jauh atau yang aksesnya sulit. Namun sebelum itu terwujud, tentunya dibutuhkan kepercayaan yang besar dari masyarakat akan manfaat dan keberhasilan bedah telerobotik ini sehingga perlu adanya edukasi secara terus menerus,” bebernya.
Dirinya menyebutkan, Masalah kesehatan seperti sakit ginjal, gangguan prostat, dan kandung kemih adalah beberapa jenis penyakit urologi.
Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, terlepas dari usia dan jenis kelamin penderitanya.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus penyakit urologi seperti gagal ginjal dan batu saluran kemih semakin meningkat setiap tahunnya.
Menurut data Riset Kesehatan Dasar Nasional (Riskesdas) tahun 2020, prevalensi gagal ginjal di Indonesia tercatat sebanyak 3,8 persen atau sekitar 739.208 jiwa.
“Berdasarkan data tersebut, maka penyakit urologi sangat perlu mendapat perhatian dan dalam penanganannya harus terus mengikuti perkembangan teknologi. Diharapkan teknologi telerobotik ini bisa menjadi solusi bagi permasalahan kesehatan urologi,” bebernya.
Kemudian, Universitas Udayana memiliki Fakultas Kedokteran dan rumah sakit yang keberadaannya adalah guna menghasilkan dokter-dokter berkompeten di bidangnya.
“Universitas Udayana tentunya akan sangat mendukung perkembangan teknologi di bidang kesehatan,” ucapnya.
Dirinya mengatakan, Kegiatan operasi telerobotik ini merupakan rangkaian dari kegiatan Kongres Urological Association of Asia (UAA).
Universitas Udayana sangat mendukung kegiatan ini sehingga, dapat menjadi wadah pertukaran ilmu dan inovasi oleh para ahli urologi di seluruh dunia.
“Fakultas Kedokteran Universitas Udayana sebagai penghasil dokter umum dan dokter spesialis berkomitmen untuk terus mengikuti perkembangan teknologi sehingga mampu menghasilkan dokter-dokter yang inovatif yang mengintegrasikan pengetahuan klinis dan teknologi mutakhir untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Inovasi ini diharapkan mampu membuka era baru dalam dunia kedokteran, sekaligus memperkuat upaya peningkatan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan, serta menjawab tantangan medis modern di Indonesia,” sebutnya.
Dirinya menyampaikan, Rumah Sakit Universitas Udayana merupakan rumah sakit perguruan tinggi negeri yang dimiliki oleh Universitas Udayana dibawah naungan Kemendikbudristek.
RS UNUD didirikan dengan tujuan sebagai wahana pendidikan dokter umum yang tentunya RS UNUD sangat terbuka akan perkembangan teknologi yang terjadi di dunia kedokteran, termasuk telerobotic surgery ini.
Sesuai dengan motto yang dimiliki oleh RS UNUD yaitu to heal, to teach, to discover, melalui perkembangan teknologi ini RS UNUD berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien dengan menghadirkan teknologi terkini seperti prosedur telerobotic surgery.
“RS UNUD sebagai RSPTN siap berkolaborasi dengan RS lain dalam hal perawatan pasien, pertukaran ilmu maupun pengembangan teknologi bidang kesehatan,” ucapnya.
Kemudian, Dokter Spesialis Urologi Konsultan Onkologi Prof. dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, SpU(K), PhD, FICRS dalam kesempatan tersebut mengatakan, Pada kasus kali ini, pasiennya adalah, seorang laki-laki yang menderita penyakit kanker prostat yang saat ini berada di kamar operasi RS Ngoerah.
Pada pasien akan dilakukan tindakan operasi robotic radical prostatectomy yang akan dilakukan oleh tim dokter yang berada di RS Universitas Udayana.
“Tim Dokter Urologi yang akan mengerjakan dipimpin oleh Prof. Rizal, seorang dokter spesialis urologi konsultan onkologi yang juga seorang guru besar di RSCM/FKUI, sedangkan tim dokter yang lain berasal dari RS UNUD dan RS Ngoerah,” cetusnya.
Adapun, daftar nama dokter bertugas, Surgeon console (mengendalikan robot) di RS UNUD, Prof. dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, SpU(K), PhD, FICRS, dr. Pande Made Wisnu Tirtayasa, SpU(K), PhD, Dr. dr. Ida Bagus Putra Pramana, SpU, Dr. dr. Kurnia Penta Seputra, SpU(K) dan Dr. dr. Ahmad Zulfan Hendri, SpU(K)
Patient chart (mengawasi pasien) di RS Ngoerah dr. I Wayan Yudiana, SpU(K), dr. Fakhri Rahman Taher, SpU(K), dr. Edi Wibowo, SpU, Dr. dr. Kadek Budi Santosa, SpU(K), dr. Nyoman Gede Prayudi, SpU dr. Ario Baskoro, BMed Sc
Selanjutnya Tim RSCM, Prof. dr. Ponco Birowo, SpU(K), PhD, Prof. dr. Chaidir Arif Mochtar, SpU(K), PhD, Prof. Dr. dr. Gede Wirya Kusuma Duarsa, MKes, MARS, SpU(K) dan Dr. dr. Ferry Safriadi, SpU(K).(AA)