Badung, Baliupdate.id – Hujan yang masih terjadi disejumlah wilayah Bali belakangan ini memicu pertanyaan di tengah masyarakat mengingat saat ini seharusnya memasuki masa peralihan menuju musim kemarau.
Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan kondisi tersebut masih tergolong normal.
Terkait hal tersebut Prakirawan BMKG Wilayah III Denpasar, Putu Pradiatma Wahyudi menjelaskan, fenomena hujan yang terjadi dipicu oleh gangguan atmosfer seperti Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, dan gelombang Kelvin.
“Saat ini wilayah Bali memang sedang berada di masa peralihan musim. Puncak musim kemarau diperkirakan akan terjadi pada Juli hingga Agustus. Namun, hujan tetap bisa turun meski sudah masuk musim kemarau, karena pengaruh gangguan atmosfer tadi. Intensitasnya pun bisa ringan hingga sedang,” ujarnya kemarin sore,(Jumat (30/5/2025) di Badung.
Dirinya menekankan bahwa fenomena ini masih dalam kategori normal, sehingga masyarakat tidak perlu panik. Namun, BMKG tetap mengimbau kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem.
“Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada apabila terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yang dapat disertai petir, kilat, dan angin kencang di sebagian besar wilayah Bali,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, Dengan kondisi cuaca yang masih fluktuatif, BMKG mengingatkan masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca dari sumber resmi, khususnya jika memiliki rencana aktivitas di luar ruangan.(Tim)