Denpasar, Bali – Asosiasi Penyewaan dan Pengelolaan Vila Bali (BVRMA) sukses menggelar acara Bali Villa Connect 2025 pada Kamis, 12 Juni 2025. Acara ini bertujuan untuk memperkuat industri vila dan memajukan pariwisata berkelanjutan di Pulau Dewata.
Forum tersebut menjadi wadah penting bagi para pelaku industri untuk membahas masa depan penyewaan vila di Bali. Beberapa isu krusial yang menjadi fokus diskusi meliputi tantangan regulasi, keberlanjutan pariwisata, serta strategi untuk meningkatkan tingkat hunian di tengah persaingan yang semakin ketat.
Dalam kesempatan ini, para peserta juga menyoroti tren peningkatan penggunaan vila sebagai lokasi pernikahan, terutama bagi wisatawan mancanegara. BVRMA menekankan pentingnya pengelolaan vila yang bertanggung jawab, tidak hanya untuk menjaga kelestarian lingkungan tetapi juga untuk melestarikan budaya lokal Bali. Melalui inisiatif ini, BVRMA berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan industri vila yang lebih kuat dan pariwisata yang lebih bertanggung jawab di Bali.
Ketua BVRMA Kadek Adnyana menyampaikan bahwa Bali Villa Connect 2025 merupakan langkah awal membangun sinergi antar pemilik vila, manajer properti, dan pemerintah untuk menjadikan industri penyewaan vila di Bali sebagai sektor yang tidak hanya kuat secara ekonomi, namun juga berkelanjutan.
“Ini adalah kolaborasi awal untuk memperkuat sektor bisnis vila agar ke depannya semakin besar dan bermanfaat, khususnya bagi Bali. Banyak hal penting yang kita bahas di sini, mulai dari bagaimana pariwisata berkelanjutan diterapkan dalam operasional vila, hingga strategi peningkatan okupansi,” ujar Kadek Adnyana di sela kegiatan.
Ia menambahkan, selain berbagi solusi dan pengetahuan, forum ini menjadi ruang penting untuk networking dan membangun kesadaran bersama akan praktik pengelolaan vila yang bertanggung jawab.
Sebagai informasi, BVRMA adalah organisasi nirlaba yang berdedikasi untuk mendorong para agen penyewaan vila, manajemen vila, dan pelaku usaha properti lainnya di Bali untuk beroperasi secara profesional dan bertanggung jawab. Organisasi ini menekankan pentingnya keberlanjutan dalam pengelolaan vila—baik dari sisi kelestarian lingkungan, pelestarian budaya lokal, maupun kepatuhan terhadap regulasi pemerintah.
Dengan terselenggaranya Bali Villa Connect 2025, diharapkan ekosistem bisnis vila di Bali dapat tumbuh lebih sehat dan memberikan kontribusi signifikan bagi keberlanjutan pariwisata Pulau Dewata. Acara ini sekaligus menjadi penanda penting bahwa transformasi sektor vacation rental di Bali tengah menuju arah yang lebih tertata dan inklusif (Tim).