Canggu, BaliUpdate.id – 22 Agustus 2025 – Industri pariwisata dan perhotelan Indonesia kembali mendapatkan suntikan semangat baru melalui acara Tech Talk 1.0: A Strategic Reboot for Indonesia’s Hospitality Industry yang diselenggarakan di Aston Canggu Beach Resort.
Acara ini menghadirkan sejumlah pakar dan praktisi ternama di bidang hospitality, teknologi, serta pemasaran digital, dengan tujuan memberikan wawasan strategis bagi pelaku usaha pariwisata dalam menghadapi tantangan era digital.
Narasumber & Pembicara
Beberapa tokoh penting yang hadir dalam acara ini di antaranya:
- Prayoga Handayaprana – Regional Head Indonesia, Thailand & Philippines, STAAH
- Kadek Adnyana – Chairman, BVRMA
- Adhiguna – Villa Management Coordinator (BVRMA) & Co-Founder CHA
- Nur Wulan – Business Development Manager Indonesia, STAAH
- Heri Satyawan – Area Manager, Traveloka
- Dave Chan – Managing Director APAC, SHR Group
- Daniel Santoso – Digital Marketing Educator, DLG
- Ni Made Westny DJ – Aktris, Entrepreneur, dan Model
Fokus Acara
Melalui diskusi panel dan sesi interaktif, Tech Talk 1.0 mengupas bagaimana strategi berbasis data (data-driven strategies) dapat membantu industri hospitality dalam meningkatkan guest acquisition (perolehan tamu baru) serta guest retention (retensi tamu lama).
Acara ini juga menjadi wadah kolaborasi antara hotel, villa, OTA (Online Travel Agent), serta startup digital, guna memperkuat ekosistem pariwisata Indonesia agar semakin kompetitif di pasar global.
Dukungan Industri
Acara ini didukung oleh berbagai perusahaan besar di sektor travel dan teknologi, termasuk Traveloka, STAAH, SHR Group, BVRMA (Bali Villa Rental Management Association), dan Denpasar Lodge Guide. Kehadiran brand-brand besar ini semakin menegaskan pentingnya inovasi teknologi dalam memperkuat daya saing pariwisata Bali dan Indonesia secara keseluruhan.
Harapan untuk Hospitality Indonesia
Dengan adanya Tech Talk 1.0, diharapkan para pelaku bisnis perhotelan dan pariwisata dapat menerapkan strategi yang lebih efisien, modern, dan berorientasi pada kebutuhan tamu. Bali sebagai destinasi wisata dunia pun diyakini akan semakin siap menghadapi perubahan tren pariwisata global.