Gubernur Koster Instruksikan TPID Jaga Inflasi Jelang Galungan dan Libur Akhir Tahun

0
7
Gubernur Koster Instruksikan TPID Jaga Inflasi Jelang Galungan dan Libur Akhir Tahun

Denpasar, BaliUpdate.id – Menjelang perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan serta periode libur akhir tahun yang secara tradisional menjadi puncak pergerakan masyarakat di Bali, Gubernur Bali Wayan Koster memberikan instruksi tegas kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk memperkuat langkah pengendalian harga dan ketersediaan bahan pangan strategis. Langkah antisipatif ini dinilai penting karena pada periode menjelang hari raya, harga sejumlah komoditas cenderung mengalami lonjakan akibat meningkatnya permintaan.

Dalam rapat koordinasi yang digelar bersama seluruh anggota TPID, perwakilan Bank Indonesia, Bulog, serta pejabat kabupaten/kota, Koster menegaskan bahwa stabilitas inflasi merupakan salah satu indikator utama kesehatan ekonomi Bali. Kondisi ini semakin krusial mengingat banyak sektor yang sedang dalam proses pemulihan pascapandemi dan peningkatan kegiatan pariwisata sepanjang tahun 2025.

Inflasi Bali Masih Terkendali, Tapi Perlu Diwaspadai

Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, tingkat inflasi Bali pada Oktober 2025 tercatat 2,61 persen secara tahunan (year-on-year) dan 0,16 persen secara bulanan (month-to-month). Secara garis besar, angka ini menunjukkan bahwa tekanan inflasi masih relatif terkendali dan berada dalam rentang target nasional.

Namun demikian, terdapat perbedaan signifikan di beberapa wilayah. Kota Denpasar mencatat inflasi tertinggi dengan mencapai 3,29 persen, sementara Kabupaten Badung justru berada pada posisi terendah dengan inflasi hanya 1,65 persen. Perbedaan ini menggambarkan dinamika pasar yang cukup variatif, terutama karena karakteristik wilayah yang berbeda—Denpasar sebagai pusat ekonomi dan pemerintahan, sedangkan Badung sebagai sentra pariwisata yang memiliki pola konsumsi dan distribusi logistik berbeda.

Koster mengingatkan bahwa pola kenaikan inflasi jelang hari raya hampir selalu terjadi setiap tahun, terutama pada komoditas pangan seperti cabai merah, cabai rawit, daging ayam, telur, bawang merah, serta daging babi, yang merupakan kebutuhan utama masyarakat Bali.

Instruksi Gubernur: Sinergi Mutlak untuk Menekan Lonjakan Harga

Dalam arahannya, Koster meminta TPID untuk menguatkan beberapa langkah strategis, antara lain:

1. Penguatan Ketersediaan Pasokan Bahan Pokok

Ketersediaan pasokan merupakan faktor utama yang menentukan stabilitas harga. Untuk itu, TPID diminta melakukan pemetaan stok pangan secara menyeluruh, mulai dari tingkat distributor, pedagang besar, hingga pasar tradisional. Komoditas yang menjadi fokus pengawasan meliputi beras, cabai, bawang, telur, daging ayam, daging babi, serta buah-buahan yang biasanya meningkat permintaannya menjelang Galungan.

Gubernur meminta agar data pasokan diperbarui secara real-time untuk menghindari kesenjangan antara permintaan dan suplai yang berpotensi memicu lonjakan harga mendadak.

2. Koordinasi dengan Pelaku Usaha dan Distributor

Koster menekankan pentingnya komunikasi intensif dengan distributor bahan pangan, termasuk pedagang besar di wilayah Bali Utara, Timur, dan Selatan yang sering menjadi jalur utama distribusi. Ia menegaskan bahwa distribusi tidak boleh terganggu oleh hambatan logistik seperti cuaca, pembatasan jalur, atau melonjaknya biaya transportasi.

Jika terjadi kendala distribusi, pemerintah harus segera menyediakan solusi cepat, termasuk mengoptimalkan pasokan melalui Bulog atau mempercepat alur logistik antarwilayah.

3. Operasi Pasar dan Pasar Murah

Menjelang hari raya, pola konsumsi masyarakat meningkat signifikan, sehingga pemerintah akan mengadakan operasi pasar dan pasar murah secara intensif di lokasi-lokasi strategis seperti Denpasar, Badung, Gianyar, Buleleng, dan Tabanan. Langkah ini bertujuan untuk memberikan akses harga terjangkau bagi masyarakat dan menjaga stabilitas pasar.

Pasar murah yang digelar beberapa hari terakhir telah menunjukkan dampak positif dengan menjaga harga cabai rawit, daging ayam, dan telur tetap stabil di tengah meningkatnya permintaan.

4. Pengawasan Harga di Pasar Tradisional

Koster meminta agar seluruh kabupaten/kota meningkatkan monitoring harian di pasar-pasar tradisional yang menjadi pusat perputaran bahan pangan. Petugas lapangan diminta mencatat perubahan harga dan stok setiap hari untuk memastikan tidak terjadi permainan harga oleh spekulan.

Peran Bank Indonesia dan Bulog Diperkuat

Bank Indonesia Provinsi Bali berkomitmen mendukung kebijakan pengendalian inflasi melalui edukasi pembayaran digital, penyediaan data harga melalui aplikasi, serta memastikan stabilitas sistem keuangan daerah agar distribusi logistik tetap lancar.

Bulog juga diminta untuk menjaga ketersediaan beras dan segera menggelar operasi pasar apabila terdeteksi lonjakan harga. Mengingat beras adalah komoditas paling sensitif, intervensi Bulog dipandang sebagai bagian penting dalam pengamanan pasokan menjelang akhir tahun.

Menjaga Stabilitas Ekonomi Bali di Tengah Lonjakan Aktivitas

Gubernur Koster menutup arahannya dengan menegaskan bahwa pengendalian inflasi bukan hanya tugas pemerintah, tetapi merupakan tanggung jawab bersama semua pihak. Ia berharap TPID bergerak cepat, tegas, dan terkoordinasi agar masyarakat Bali bisa menjalani Hari Raya Galungan dan Kuningan dengan nyaman tanpa terbebani kenaikan harga yang berlebihan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here