Badung, BaliUpdate.id – Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai berhasil membongkar sindikat penggelapan mobil rental yang beroperasi di sejumlah titik di area Bandara Ngurah Rai dan sekitarnya.
Modusnya penyewaan fiktif dan penggunaan tiket palsu — hal ini membahayakan pemilik mobil rental maupun wisatawan yang memakai jasa rental.
🚗 Bagi siapa saja yang hendak menyewa mobil: pastikan memilih rental resmi, memeriksa dokumen kendaraan dengan teliti, dan jangan tergiur harga murah tanpa verifikasi.
🔎 Kronologi & Modus Operandi
- Pengungkapan bermula dari laporan dari sejumlah pemilik rental mobil. Dua laporan awal datang pada Oktober 2025 dari penyewa yang tak mengembalikan mobil sesuai masa sewa.
- Pelaku menyewa mobil — biasanya di terminal domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung — menggunakan identitas yang tampak meyakinkan, serta mengirimkan tiket pesawat palsu ke pemilik rental, dengan tujuan menyamar sebagai “wisatawan”.
- Setelah rental disetujui, mobil diserahkan (misalnya di gedung parkir Terminal Domestik Lt. 3), pembayaran dilakukan lunas sebagaimana sewa normal.
- Namun setelah masa sewa habis, pelaku menghilang — ponsel tak bisa dihubungi, mobil tak dikembalikan. Dalam satu kasus, GPS mobil yang dipasang terputus saat berada di kawasan Tabanan, sehingga pelacakan sulit.
👥 Pelaku & Jaringan Sindikat
Penyelidikan mengungkap bukan tindakan tunggal — melainkan aksi terstruktur dengan peran berbeda:
| Inisial / Nama | Peran / Catatan |
|---|---|
| TSA (23 tahun) – asal Sidoarjo | Pelaku utama: sebagai penyewa, menyewa beberapa mobil kemudian kabur. |
| NPOS alias RE (47 tahun) – ibu rumah tangga asal Buleleng | Otak “back-office”: mengatur perekrutan pelaku lain, menerima mobil dari TSA/penyewa, lalu mengatur pengiriman ke penadah di luar Bali (Jawa Timur). |
| AS alias MAN (22 tahun) – asal Jawa Timur | Perekrut / fasilitator penyewa; mempertemukan penyewa dengan RE, mendapatkan komisi dari tiap unit yang berhasil. |
| DBP alias BUD (49 tahun) – Jawa Timur | Penadah: menerima mobil dari RE dan membawa mobil ke luar Bali. |
| MA alias RUD (30 tahun) – Jawa Timur/Probolinggo | Berperan membantu melepas GPS mobil sebelum mobil digelapkan, agar jejak sulit terlacak. |
| YS (inisial, masih buron) | Diduga sebagai penyewa/eksekutor dalam beberapa transaksi — masih dalam pengejaran polisi. |
Polisi menyebut ini sebagai “jaringan terstruktur” — bukan sekadar penipuan satu dua kasus, melainkan sindikat dengan span lintas provinsi (Bali–Jawa Timur).
🚘 Kerugian & Barang Bukti yang Didapat
- Total kerugian korban dilaporkan lebih dari Rp 750 juta — dari tiga unit mobil rental yang dilaporkan hilang/digelapkan.
- Polisi menyita tiga unit mobil hasil kejahatan, bersama sejumlah barang bukti seperti: plat nomor palsu, kunci kendaraan, GPS mobil (dalam kondisi terputus), kuitansi sewa kendaraan, dokumen identitas pelaku (KTP/SIM), handphone, pakaian pelaku, dan uang tunai kecil.
- Modus melibatkan pemalsuan dokumen (tiket pesawat), identitas penyewa, serta teknik menyamarkan lokasi (misalnya melepas GPS) agar mobil sulit dilacak.
Implikasi & Peringatan dari Polisi
- Polisi menyebut pengungkapan ini sebagai bukti bahwa sindikat seperti ini tidak bisa dianggap remeh — modusnya sistematis, terorganisir, dan lintas provinsi.
- Bagi pemilik rental mobil — disarankan untuk:
- Melakukan verifikasi identitas penyewa dengan teliti (KTP, SIM, kontak, asal, dll).
- Memastikan keabsahan tiket pesawat atau dokumen pendukung jika rental ditujukan untuk wisatawan/penumpang bandara.
- Menggunakan GPS yang sulit dilepas dan rutin memantau lokasi kendaraan.
- Segera melapor ke pihak berwajib jika ada hal mencurigakan (penyewa menghilang, GPS mati, komunikasi terputus, kendaraan tak dikembalikan).
- Polisi juga menegaskan bahwa pengejaran terhadap pelaku lain — termasuk yang masih buron — akan terus dilakukan sampai tuntas.
📰 Mengapa Kasus Ini Penting: Dampak bagi Pariwisata & Keamanan Publik
- Bandara ikut menjadi pintu masuk utama wisatawan ke Bali. Sindikat dengan modus sewa–gelap–lari ini bisa mencederai kepercayaan terhadap layanan rental mobil di spot wisata/transportasi, dan berpotensi merusak reputasi rental ataupun wisata Bali jika kasus meluas.
- Bagi wisatawan/penyewa: kejadian ini jadi pengingat penting untuk selalu berhati-hati saat menyewa mobil — verifikasi rental resmi, dokumen asli, dan jangan menaruh kepercayaan cuma lewat harga murah atau diskon.
- Secara hukum & sosial: pengungkapan sindikat ini menunjukkan bahwa pelaku kriminal di sektor rental & wisata sudah terorganisir, dan penegakan hukum tidak bisa main-main — jadi penting bagi masyarakat, rental, dan otoritas untuk makin waspada. (Tim)















