Denpasar, BaliUpdate.id — Menjelang musim liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Dinas Pariwisata Provinsi Bali (Dispar Bali) mencatat tren positif pada kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Pulau Dewata. Data terbaru yang dirilis Dispar Bali menunjukkan bahwa jumlah kunjungan daily foreigners sudah berada di atas 20.000 wisatawan per hari, meningkat dari rata-rata sebelumnya yang berkisar sekitar 17.000 per hari sebelum periode Nataru.
Kenaikan kunjungan ini sekaligus menjadi bantahan atas narasi yang sempat beredar bahwa Bali sedang sepi wisatawan selama periode liburan akhir tahun. Pernyataan tersebut dibantah langsung oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, serta pejabat Dispar Bali yang menegaskan bahwa tren kedatangan wisatawan tetap kuat dan menunjukkan pertumbuhan mendekati puncak musim liburan.
Tren Kunjungan Wisman Sepanjang Desember
Menurut data yang dihimpun Dispar Bali, peningkatan kunjungan wisman ke Bali sudah mulai terlihat sejak pertengahan Desember 2025, tepatnya sejak tanggal 14 Desember lalu. Kepala Dispar Bali, I Wayan Sumarajaya, menjelaskan bahwa angka kunjungan wisatawan mancanegara yang sebelumnya rata-rata sekitar 17.000 per hari kini telah menembus angka 20.000 lebih per hari. Selain kunjungan asing, wisatawan domestik ke Pulau Dewata juga mengalami kenaikan signifikan sejak 19 Desember 2025, menunjukkan tren positif yang diharapkan berlanjut hingga awal tahun baru.
Sumarajaya menambahkan bahwa narasi soal Bali sepi wisatawan muncul karena perbedaan antara periode low season dan high season yang memang terjadi setiap tahun. Kondisi tersebut merupakan fenomena musiman yang biasa terjadi, di mana kunjungan turun setelah musim puncak pada Juni–September dan kemudian kembali meningkat menjelang liburan panjang seperti Nataru.
Bantahan Gubernur Bali Soal Isu Sepi Wisman
Menanggapi isu kurangnya wisatawan yang beredar di publik, Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan bahwa narasi tersebut tidak didukung data resmi. Menurut Koster, angka kunjungan wisatawan mancanegara justru menunjukkan kecenderungan naik di tahun 2025 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Hingga pertengahan Desember 2025, kumulatif kunjungan wisman tercatat mencapai sekitar 6,7 juta orang, naik dari angka 6,3 juta pada tahun 2024, menandakan pariwisata Bali tetap diminati oleh pasar internasional meskipun ada isu ekonomi global serta faktor cuaca yang kurang stabil.
Koster juga menyoroti bahwa beberapa pengalaman pelaku wisata lokal yang merasakan sepinya kunjungan lebih berkaitan dengan dinamika tertentu seperti cuaca musim hujan yang mempengaruhi aktivitas di luar ruangan, bukan karena turunnya minat wisatawan untuk berkunjung ke Bali.
Faktor yang Mempengaruhi Tren Kunjungan Wisatawan
Sejumlah faktor memengaruhi dinamika kunjungan wisatawan ke Bali. Salah satunya adalah musim liburan panjang Nataru, yang secara tradisional mampu menarik wisatawan dari berbagai negara untuk menikmati suasana liburan tropis di Pulau Dewata. Fenomena migrasi wisata ini biasanya telah terlihat sejak pertengahan hingga akhir Desember setiap tahunnya.
Selain itu, hotel dan penginapan di Bali juga mulai mencatat kenaikan okupansi selama periode ini. Menurut laporan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung, tingkat hunian hotel di kawasan tersebut diperkirakan meningkat secara bertahap dari sekitar 70 persen pada masa awal liburan hingga mendekati puncak libur Nataru, memperlihatkan optimisme pelaku industri pariwisata terhadap permintaan kamar.
Meski demikian, data statistik pariwisata dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali menunjukkan bahwa kunjungan wisatawan mancanegara secara bulanan dapat berfluktuasi tergantung periode dan kondisi global, seperti terlihat pada data Oktober 2025 yang sempat mencatat jumlah kunjungan turun dibanding bulan sebelumnya.
Prospek Pariwisata Bali di Akhir Tahun
Menjelang puncak liburan Natal dan Tahun Baru 2026, optimisme pelaku ekonomi lokal dan instansi pemerintah terhadap sektor pariwisata Bali tetap tinggi. Meski menghadapi pola kunjungan yang naik turun sepanjang tahun, Bali sejauh ini berhasil mempertahankan daya tariknya sebagai destinasi wisata favorit di Asia.
Peningkatan kunjungan harian wisatawan mancanegara di atas 20.000 per hari menjadi sinyal positif bahwa pariwisata Bali mulai bangkit dari periode low season dan bergerak menuju puncak musim liburan Nataru. Dengan dukungan data resmi dan strategi promosi pariwisata yang terus diperkuat, Bali diproyeksikan tetap menjadi magnet utama bagi pelancong domestik maupun internasional di akhir tahun ini. (Tim)















