Iklan

Sampah Disebut Masih Hiasi Hutan Mangrove

Badung, BaliUpdate.id -Kepala UPT Tahura Ngurah Rai, I Ketut Subandi belum lama ini di Badung menyampaikan, Problem terbesar dihadapi hutan mangrove masih sampah karena, sumber sampah sampai saat ini datang dari perkotaan serta ada juga dari laut.Ketika air laut mengalami pasang surut apa lagi di wilayah di Teluk Benoa.

Misal ketika air pasang sampah akan terbawa air laut dan sampah tersangkut sebagian akan nyangkut di akar mangrove.Itu yang sangat susah untuk membersihkannya.

“Kemudian dari perkotaan juga semua muara sungai yang ada di perkotaan bermuara di kawasan mangrove dan sungai sungai ini juga membawa sampah ini juga menjadi problem kita,” ujarnya.

Hampir 60 persen hutan mangrove terkontaminasi sampah, karena hampir setiap hari sungai sungai yang bermuara ada saja membawa sampah.Memang sudah ada usaha usaha menjaring sampah dan sudah bekerja sama dengan pihak lembaga lainnya, swadaya masyarakat.

“Ada sampah kita jaring dan kita angkut hanya saja sampah ini tidak dapat berhenti selama 24 jam itu pasti ada saja yang lolos,” jelasnya.

Sedangkan kendala dari laut ini yang susah tidak dapat tangkap makanya kami bekerja sama dengan kelompok- kelompok nelayan yang ada dikawasan.

“Mereka juga aktif membatu membersihkan sampah dan ada juga dari mahasiswa pendidikan lingkungan,” ucapnya.

Pengaruh buruk sampah tersebut tentu akan mengganggu pergerakan mangrove karena akar nafasnya kalau dia tertutup akan mengganggu pernafasannya dan juga mengakibatkan pencemaran lingkungan.Sembari Dirinya menambah,jika dilihat saat ini luas kawasan mangrove seluas 1.373,5 hektar dua wilayah dari Denpasar sampai Badung membentang dari Sanur Kauh sampai Tanjung Benoa. (tmr)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest Articles