Gianyar, BaliUpdate.id – Palinggih Ratu Brayut poisisinya tepat di bagian sebelah kanan Kori Agung (Candi kurung) menghadap ke barat di Pura Er Jeruk di Desa Adat Sukawati, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Bangunan Palinggih berbentuk gedong terbuka di bagian depan dan di sisi yang lain tertutup.
Di Pelinggih tersebut terdapat beberapa tokoh arca menunjukkan ciri serba gemuk, berupa dua arca Pendeta Laki dan Perempuan masing-masing dengan sikap duduk Padmasana dan Wajrasana sebuah arca badut (lucu) di depan arca Pendeta, empat arca raksasa di samping kanan dan kiri arca badut masing-masing dua buah arca dan sebuah relief kepala arca raksasa digantung pada batang pohon dalam bentuk panil.
Kemudian berkaitan dengan fungsi arca-arca, menurut keyakinan masyarakat setempat bahwa, arca-arca distanakan di dalam palinggih merupakan perwujudan istadewata mengemban misi kesuburuan.
Adapun fungsinya menurut keterangan, Pekaseh Gede, Subak Gede Sukawati, I Made Diartawan serta dari sumber Buku “Pura Khayangan Jagat Er Jeruk” ditulis Dr. Drs. Anak Agung Gede Raka, M.Si dan Drs. I Wayan Sudana, MSi terbitan Humas Panitia Karya Pura Kahyangan Jagat Er Jeruk cetakan pertama Januari 2019 disebutkan, sebagai media untuk memohon kesejahteraan.Khususnya bagi pasangan suami isteri yang selama masa perkawinannya belum mendapatkan keturunan atau anak, dengan menggunakan sarana upakara tertentu dan memohon untuk mendapatkan keturunan atau anak.
Bila dihungkan dengan keberadaan tokoh-tokoh arca diujudkan serba gemuk (besar), adalah sesuai dengan fungsi diemban-nya yaitu, sebagai pemberi kesuburan.Menurut keyakinan Hindu, bahwa Dewa yang dihubungkan dengan pemberi keturunan disebut Ratu Brayut yang selalu diujudkan sebagai seorang Ibu memiliki banyak anak.
“Pelinggih Ratu Brayut atau pelinggih Ratu Pengantenan terletak di Madya Mandala Pura Er Jeruk pelinggih ini dipercaya sebagai tempat memohon keturunan bagi pasangan suami istri yang sudah lama menikah akan tetapi belum dikaruniai keturunan.Bahkan banyak sudah membuktikan dari luar Pulau Bali sudah sempat tangkil,” jelasnya belum lama ini di Pura setempat.
Adapun sarana perlu di bawa krama untuk dihaturkan nantinya berupa, Pejati beserta Canang Sari.
“Biasanya krama akan melakukan permohonan tangkil pada rahinan Purnama, Tilem, dan Kajang Kliwon.Namun terkadang ada juga datang tidak pada hari-hari suci tergantung keinginan saja,” paparnya.
Sembari Diartawan menambahkan, saat akan melakukan permohonan pemedek dapat memendak Pemangku selanjutnya akan dienter oleh Pemangku di Pura. (tmr)