Badung, BaliUpdate.id – Bumbu rempah di Bali sangat banyak dan berlimpah melihat hal tersebut maka, salah satu Akademisi Fakultas Teknologi Pertanian Prodi Teknologi Industri Pertanian yang juga Tim Peneliti dari Bumbu Genep Powder Dr. Ir. Luh Putu Wrasiati, M.P mengatakan, tentu produknya akan dapat bersaing jika bumbu-bumbu tersebut bisa diolah sedemikian rupa, dikemas dengan desain produk menarik serta pemasaran produk yang mendukung juga tentunya.
Misal, memang base rajang rasanya tidak akan sama di masing-masing daerah di Bali.Tidak seperti rendang contohnya, dimanapun membeli rendang pasti rasanya sama intinya lebih ke SOP formulasinya ditetapkan terlebih dahulu.Jika mau beda menurutnya, buat bumbu inti terlebih dahulu misalnya, orang suka manis maka, tambahkan gula
“Ya pokoknya kita buat bumbu inti saja dulu,” cetusnya,Jumat,(4/3) di Badung.
Akan tetapi, jika dilihat sampai saat ini pemasaran sebuah produk sering dihadapkan pada pemasaran maupun pengemasan produk yang akan dipasarkan nantinya.
“Kendalanya ada pada pemasaran saja.Ya, intinya kita dulu yang memakainya kalau sudah enak baru orang mau beli,” katanya.
Kendala pemasaran tersebut juga dilihat dari pemakaianya yang sedikit juga karena, tidak semua memakainya.Selain itu, untuk kemasan juga jija bisa dikemas kecil yang sekali pakai dan harganya bisa lebih murah.Selain itu juga Dirinya menambahkan, proses pengemasan atau biaya pengemasan masih tinggi sehingga, tidak bisa menekan biaya produk akhirnya. (tmr)
