Iklan

Pariwisata Melesu Rumput Laut Kembali Dilirik di Lembongan

Klungkung, BaliUpdate.id – Pandemi Covid-19 menerpa Bali umumnya dan daerah Lembongan, Nusa Penida, Klungkung khususnya akhirnya membuat pelaku usaha di sektor pariwisata lumpuh total.Hal tersebut disebabkan karena, sebagian besar masyarakat sangat menggatungkan hidup di sektor pariwisata.

Meskipun demikian tidak seluruh pekerja disektor pariwisata menyerah begitu saja akan tetapi, masih ada beberapa tetap berdiri tegak pantang menyerah serta mampu mencari celah bertahan hidup.Seperti salah satunya dilakukan I Kadek Sukarca seorang pekerja di sektor pariwisata di Nusa Lembongan yang terdampak akibat Pandemi.

Melihat keadaan tersebut terpaksa Dirinya banting setir dengan kembali terjun menjadi petani rumput laut.Hal tersebut menurut Dirinya tidak sulit dilakoni dikarenakan, sebelum terjun bekerja disektor pariwisata orang tuanya memang seorang petani rumput laut.

Dengan kondisi menjadi petani rumput laut Dirinya mengaku telah mampu meraup jutaan rupiah perbulan dengan hasil ratusan kilo gram perbulannya.

“Kembali bertani rumput laut dengan jenis Sakul Katoni memang sebelumnya pada 1985 di Lembongan beberapa orang tua kami telah menjadi petani rumput laut dengan jumlah kelompok saat itu sebanyak 9 kelompok,” jelasnya.

Menurut Dirinya pada 1990 misalnya panen mencapai ton-tonan dalam sebulan dengan permintaan dari beberapa negara mancanegara.

“Dulu lebih besar hasil panennya perbulan mampu mencapai 1,5 ton pada 1990 dengan tujuan ekspor ke Jepang, Amerika dan negara Belada dengan harga jual perkilo saat itu mulai dari Rp 5 sampai 7 ribuan,” paparnya.

Dengan terjun kembali menjadi petani rumput laut Dirinya mengaku dalam sebulan atau saat panen mampu meraup sebesar Rp 3 juta rupiah.

“Memang tetap semuanya tergantung dari hasil panen akan tetapi rata-rata tiga juta mampu diraup sebulanya.Tentu kondisi tersebut sangat membatu di tengah ketidak pastian saat ini,” bebernya.

Dirinya mengaku tidak menduga kondisi tersebut terjadi karena terjadi begitu saja.Sembari Dirinya menambahkan,sebelum Pademi tidak sempat dihiraukan pertanian rumput laut akan tetapi kembali mulai dilirik beberapa KK di daerah Desa Lembongan dan sekitarnya kembali.

“Saya tentu sangat bersyukur ada rumput laut ini apa lagi dalam kondisi seperti saat ini,” pungkasnya. (tmr)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest Articles