Denpasar, BaliUpdate.id – Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) menunjukkan bahwa kinerja dunia usaha di Provinsi Bali tetap kuat pada triwulan III 2024. Nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) mencapai 65,08%, meningkat signifikan dari 40,60% pada triwulan sebelumnya.
Pertumbuhan ini didorong oleh permintaan masyarakat yang terjaga, terutama dalam sektor pariwisata selama peak season Juli-Agustus 2024.
SKDU, yang dilakukan oleh Bank Indonesia, melibatkan 130 pelaku usaha dari 17 kategori lapangan usaha, memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi keuangan dan ekspektasi pelaku usaha terhadap inflasi.
Metode perhitungan SBT dilakukan dengan menghitung selisih antara persentase responden yang melaporkan peningkatan dan penurunan kegiatan usaha.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, Kamis,(31/10/2024) menekankan bahwa kinerja SKDU didorong oleh sektor Perdagangan serta Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, seiring dengan meningkatnya aktivitas pariwisata.
Sektor Real Estate dan Konstruksi juga menunjukkan pertumbuhan berkat berlanjutnya proyek pemerintah dan swasta. Namun, sektor Pertanian mengalami penurunan akibat berakhirnya panen raya padi.
Dari survei, perkembangan harga jual menunjukkan tren positif juga, meningkat menjadi 65,11%, didorong oleh sektor Pertanian dan Konstruksi.
Ke depan, responden optimis bahwa kegiatan dunia usaha akan terus tumbuh pada triwulan IV 2024, dengan SBT diperkirakan mencapai 65,54%.
Peningkatan ini terutama didorong oleh sektor Transportasi dan Pergudangan, seiring dengan libur Natal dan Tahun Baru, serta peningkatan pada sektor Pertanian yang memasuki musim panen.
Dengan tren positif ini, diharapkan dunia usaha di Bali dapat terus beradaptasi dan berkembang dalam menghadapi tantangan mendatang.(Tim)
